Senin 21 November 2022, menjadi hari yang tak akan pernah terlupakan bagi masyarakat Cianjur. pada siang itu, tempat pukul 13.21 WIB, guncangan kuat mengguncang cugenang, dan sekitarnya, meruntuhkan rumah-rumah, memecah keheningan dan menyisakan luka mendalam. Hari itu, Cianjur menangis. Banyak keluarga kehilangan tempat tinggal, bahkan kehilangan orang tercinta. Jalan-jalan dipenuhi reruntuhan, dan langit siang berubah muram oleh tangisan dan kepanikan. Namun dibalik tragedi itu, terpancar pula keteguhan. Warga saling membantu, relawan berdatangan, dan seluruh Indonesia mengulurkan tangan. Dari hancurnya bangunan, tumbuh kembali kekuatan untuk bangkit dan menata kehidupan. Mengenang hari itu bukan hanya mengingat duka, tetapi juga mengingat keberanian,persatuan, dan harapan yang tak pernah padam. Cianjur mungkin sempat goyah, namun semangat warganya tetap kokoh hingga kini.
Semangat gotong royong dan kepedulian sosial kini menemukan wadah baru melalui Sekolah Relawan ERI, sebuah inisiatif inspiratif yang digagas oleh para pegiat sosial dari Energi Relawan Indonesia (ERI). Program ini lahir sebagai respon terhadap meningkatnya kebutuhan relawan yang tidak hanya bersemangat, tetapi juga terampil, profesional, dan memiliki wawasan kemanusiaan yang luas. Sekolah Relawan ERI berada di bawah bidang Pendidikan dan Literasi ERI, dengan fokus utama pada empat program inti: edukasi kerelawanan, sosial kemanusiaan, pemberdayaan masyarakat, dan advokasi. Melalui bidang ini, lembaga berkomitmen membentuk generasi relawan yang mampu menjawab tantangan kemanusiaan masa kini. “InsyaAllah, rencana pendirian Sekolah Relawan ERI lahir dari keprihatinan kami terhadap banyaknya relawan yang belum memiliki keterampilan teknis dan wawasan memadai saat terjun ke lapangan. Kami ingin membekali mereka agar siap, sigap, dan sensitif terhadap situasi sosial yang dihadapi,” ungkap sa...